The Prologue

April 3, 2012

Pagi ini tak seindah ketika taman bunga di hatiku bermekaran.
Duri di ranting pohon sang mawar telah menghitam terjatuh di atas rerumputan  dan meninggalkan bekas memucat.batangpun tak kuasa lagi melindungi merah mawar yang merekah. semuanya hilang tertelan kesakitan di hati ini.
Aku baru saja memulai. bahkan belum ada satupun keindahan yang ku dapat. Meskipun semua terasa telah lama aku tanam. kini harus terbuang kegagalan yang dengan singkat menghilangkan harapan untuk kembali tumbuh.
Sepertinya sang mawar harus menangisi kekalahan dan ketidakberdayaan untuk bertahan. Ia harus lebih meyakini bahwa hidup memang berat. 
Aku memulai catatan kecil ini ketika aku harus pulang membungkus bingkisan hitam di dalam dada. Terguyur air mata kepahitan yang melayangkan impianku jauh ke atas sana, jauh hingga tak dapat ku lihat lagi.
Penghentian dan ketertinggalanku semakin menjadi beban menumpuk yang teramat berat, aku tak kuasa untuk terbang lebih tinggi.
Kini berbaringlah tanaman layu di atas kekalahan. Aku yang tak bisa bangkit semakin rapuh dan terpenjara oleh tangisan, kepahitan dan kecewa. semua memaksaku untuk lebih hidup menata puing-puing hati yang kehancurannya telah berkali-kali membuat bosan.
Kegagalan itu seperti hama perusak yang mematikan setiap tanaman tak terselamatkan . Menjadikan tanah sebagai saksi terenggutnya nyawa kehidupan yang di topang di atasnya. membuat hujan yang turun seakan sia-sia terjatuh begitu saja menembus bumi.
Selalu saja ada penghalang. Selalu saja ada yang membenci.Kegagalan seperti telah mengakhiri semuanya. Namun tanpa aku sadari kepercayaanku terhadap mimpi telah membawaku sejauh ini walau belum sampai tujuan.


Aku adalah pemimpi. Dengan bermimpi membuatku lebih banyak bergerak. Aku tahu harus banyak yang di lakukan untuk ini.
Dan impianku adalah berhasil melakukan apa yang tidak bisa aku lakukan. Menjadikannya lebih dari apa yang sudah aku dapatkan. Serta merubah masa depanku yang bahkan belum aku ketahui seperti apa. Namun aku yakin sejarah di masa depanku akan berubah menjadi lebih indah bila saat ini aku menjalaninya dengan rencana yang lebih hidup.Dan aku yakin jalan yang di berikan tidak selalu mudah seperti sang mawar yang layu karena hama perusak. Tapi itu tidak membuatku menjadi mundur dan berhenti. Aku harus melakukan lebih. Lebih dari apa yang aku pikirkan. Kekalahan dan kegagalan hanyalah bagian dari pencapaian menuju mimpiyang sebenarnya.
Sang mawar kembali bermimpi. Dan akupun tak tinggal diam. Dalam kerapuhan ini aku melihat jalan masih tersedia untuk seorang pecundang sekalipun. Tak harus dipertimbangkan selain menempuh jalan berlumut karena ulahku tersiram air mata yang teramat lama. Jangan biarkan semakin basah karena hanya akan menghalangi langkah kaki yang memang telah rapuh. Jangan menambah sulit dengan hanya menangisi keadaan diri. Tak harus satu kali, bahkan dua kali. Semakin sering terjatuh semakin kuatlah langkah ini. Tapi jangan jadikan kejatuhan ini terlalu banyak mewarnai bait demi bait cerita hidup dalam masa pencapaian.
Aku bukan seorang yang sombong dan selalu yakin akan kemampuan diri melainkan seorang yang optimis dan mencoba bangkit dari kegagalan untuk menjadikannya nyata. 
Berani bermimpi harus berani terjatuh . Namun keberanian yang sesungguhnya adalah ketika berusaha mengejarnya. Meskipun orang lain tak mempercayai. Tapi mereka bukan hakim kita.
Kata " TIDAK MUNGKIN " hanya akan ada bila kita tidak mencobanya. 
Bagiku, hidup tak memberi banyak pilihan. Hanya ada dua yang ku tahu. Berdiam diri menunggu yang tak pasti atau mengejar kepastian yang menunggu.
Inilah aku dan inilah mimpi yang telah menghidupkanku.
Mimpi adalah awal dari kehidupan.


- ME -

0 komentar:

Post a Comment

About Me

My photo
I was small ... but I'll try to be a rainbow in the sky .. who can see everyone ...